
[HMTK CORNER WAYANG]
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Wayang adalah salah satu jenis kebudayaan Jawa yang telah ada dan dikenal oleh masyarakat Jawa sejak Β±1500 tahun yang lalu. Kebudayaan Hindu masuk ke Jawa membawa pengaruh pada pertunjukan bayang-bayang, yang kemudian dikenal dengan pertunjukan wayang. Dalam penyebaran agama Hindu di pulau Jawa, para Brahmana menggunakan kitab Mahabarata dan Ramayan selain kitab Weda sehingga kedua kitab ini dikenal di masyarakat Jawa. Cerita wayang semula menceritakan petualangan dan kepahlawanan nenek moyang kemudian beralih ke cerita Mahabarata dan Ramayana. Pada zaman Hindu ini seni pewayangan semakin populer terutama dengan disalinya ke dalam bahasa Jawa Kuno (Marina Puspitasari, 2008).
Wayang berasal dari bahasa Jawa “wewayangan” yang berarti bayangan. Dikatakan wayang atau wewayangan karena pada zaman dulu untuk melihat wayang, penonton berada di belakang layar yang disebut kelir, sang Dalang memainkan wayang yang diterangi lampu sehingga menimbulkan bayangan yang menempel pada kelir pertunjukan. Kelir pertunjukan terbuat dari kain putih yang membentang membatasi antara dalang dengan penonton. Penonton tidak melihat sang Dalang, melainkan hanya bisa menyaksikan bayangan wayang, yang seolah-olah bayangan. wayang yang menempel pada kelir adalah manusia yang hidup (Kustopo, 2019).
Dikutip dari KBBI, wayang adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional (Bali, Jawa, Sunda dan sebagainya), biasanya dimainkan oleh seorang yang disebut dalang.
Sebuah pertunjukan wayang melibatkan banyak pihak, seorang dalang yang memimpin, memiliki peran utama dalam memerankan seluruh tokoh dalam cerita, para sindhen atau swarawati yang menyanyikan tembang-tembang, serta para penabuh gamelan atau niyaga yang mengiringi pertunjukan dengan alunan musik. Semuanya bekerja sama untuk membawa cerita dari kitab Mahabharata atau Ramayana ke dalam kehidupan nyata, dengan gaya khas Indonesia yang sangat kental.
Fungsi Wayang
Tak hanya sebagai media hiburan, wayang juga memiliki fungsi dan peruntukannya masing-masing menurut Soetarno (2011):
1.Sebagai media pendidikan atau edukasi terhadap penonton.
2.Sebagai refleksi nilai-nilai etis dan estetis.
3.Sebagai alat komunikasi atau media penerangan.
4.Sebagai media hiburan
5.Sebagai bentuk keberlanjutan kebudayaan.,
6.Sebagai refleksi dari pola-pola ekonomi sebagai sarana mencari nafkah.
Jenis-jenis wayang
1.Wayang kulit
wayang yang terbuat dari kulit binatang seperti sapi, kerbau ataupun kambing. Nama lain dari wayang kulit adalah wayang Purwa. Purwa berasal dari bahasa Sansekerta βparwaβ yang berarti bagian dari buku Mahabharata
2.Wayang golek
Wayang yang terbuat dari kayu dan dikembangkan di Jawa Barat. Wayang golek merupakan pengembangan dari wayang kulit yang dibuat tiga dimensi.
3.Wayang orang
Wayang yang diperankan oleh manusia secara langsung. Wayang orang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
4.Wayang beber
Wayang yang dimainkan dengan menampilkan gulungan gambar. Wayang beber berbentuk lembaran (beberan) kain atau kulit yang berisi lukisan dari adegan yang akan dinarasikan oleh dalang.
5.Wayang klitik
Wayang yang merupakan perpaduan antara wayang kulit dan wayang golek. Wayang klitik berbentuk hampir pipih, tetapi dibuat dari bahan kayu.
6.Wayang krucil
Wayang yang terbuat dari kulit dan berukuran kecil. Wayang krucil biasanya menggunakan cerita dari zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga Prabu Brawijaya di Majapahit.
7.Wayang motekar
Wayang yang dibuat dari potongan plastik berwarna. Wayang ini dimainkan dengan bantuan alat Overhead Projector (OHP) untuk memantulkan dan menciptakan bayangan berwarna-warni.
REFERENSI:
Kustopo. 2019. Kesenian Naional 1: Wayang. Jawa Tengah: ALPRIN
Puspitasari, M. 2008. Wayang Kulit sebagai media penyebaran agama Islam. Surakarta:UNS
Soetarno, S. 2011. Makna Pertunjukan Wayang dan Fungsinya dalam Kehidupan Masyarakat Pendukung Wayang. Jurnal Dewa Ruci Vol. 7 No. 2.
Kimia
Terlahir Untuk Perubahan
Jayalah HMTK
Jaya! Jaya!! Jaya!!!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
=====================================
Departemen Publikasi dan Dokumentasi
PH-HMTK PNUP
Periode 2024-2025
Ikuti terus semua media sosial kami:
π Instagram: hmtk_pnup
π TikTok: hmtk_pnup
π Youtube: HMTK PNUP
π E-mail: hmtkpnup@gmail.com
π Website: hmtk.poliupg.ac.id
Tinggalkan Balasan